Kamis, 05 Juli 2012

Contoh Dialog / Percakapan Bahasa Inggris

0 komentar
Contoh Dialog / Percakapan Bahasa Inggris. Dialog selain penting di Bahasa Indonesia juga penting di Bahasa Inggris dimana di Bahasa Inggris terdapat aspek Speaking. Nah, dulu waktu saya kelas 1 SMK saya mendapatkan tugas untuk mencari dialog Bahasa Inggris. Memang dialog bahasa inggris tidak semudah mencari Dialog Bahasa Indonesia namun tetap saya harus mencari dan menghafalnya. Nah, setelah muter-muter akhirnya saya mendapatkan contoh-contoh dialog seperti di bawah ini


Dialog bahasa Inggris tentang Hobby
Arya      : Hi Erna, why do you collect many stamps? 
Erna      : Ohh…. Hi Arya. I am collecting the stamps for my collection. 
Arya      : What do you mean? 
Erna      : Yes, actually my hobby is collecting stamps. 
Arya      : Why do you like collecting stamps? 
Erna      : Because I like to see the unique pictures of the stamps. How about you, what is your hobby? 
Arya      : Hmm… I think I don’t have hobby. Should we have a hobby? 
Erna      : Not really. But in our lives we must have something we like most which is called hobby. 
Arya      : So, hobby is a pleasure. Then, I think I have a hobby now. 
Erna      : Of course, so what is your hobby? 
Arya      : I like to read comics especially detective Conan. 
Erna    : That is your hobby. Reading comic. Do you have all of detective Conan’s collection? 
Arya      : Yes, I do. I even go to the black market because the original comics have not yet been published. How about your stamps collection? 
Erna      : So far I have collected stamps from some countries but I still should find other stamps 
Arya      : Do you need much money for your hobby ? 
Erna      : Yes of course I need much money because I order the stamps so it costs little bit expensive.
Arya      : Wow…. Your hobby is expensive. 
Erna      : Yeah but I like to do it. 
Arya      : Okay good luck with your hobby. 
Erna      : Thank you.
Dialog Bahasa Inggris di Perpustakaan
STUDENT : I want to return these four books.
COUNTER CLERK : But two of these were due on Monday. You're late by three days. I'm afraid you'll have to pay the fine.

STUDENT : Oh yes, I know that. But ... I was sick and have not been able to come to college these four days. You condone the delay under special circumstances, don't you? And my sickness is a special circumstance, isn't it?

COUNTER CLERK : Yes, it is. But you should talk to the librarian. My duty is just to charge the fine if it is due according to the rules.

STUDENT : Very well, I'll see the librarian. Meanwhile, please issue me with these two books. Oh, wait a minute. I want another book too. Let me go to the racks and find out that one also. 
COUNTER CLERK : OK, I'll wait and lend you all the three together.
STUDENT (later) : Here's the book I wanted. Now please issue them.
COUNTER CLERK : Would you sign here, please? And here also?
STUDENT : Oh, I want to point out something. In this book, one page is missing. It's page 231. You can have a look.

COUNTER CLERK : My,* somebody has torn it away! How callous! ... I must stamp page 230 to indicate that page 231 has been torn out.

STUDENT : Is this necessary?
COUNTER CLERK : Yes, very necessary. Otherwise this may be blamed on you, or the next borrower after you.

STUDENT : Thanks very much.
COUNTER CLERK : That's all right.
Dialog Bahasa Inggris di Pasar
JANAKI : (to her husband Surendra). Why don't we come to the market more often? 
SURENDRA : I don't find it a very enjoyable place. 
JANAKI : But I do. I want to come here every day. 
SURENDRA : Come here every day, then. Who stops you? You have nothing better to do . . . 
JANAKI : Now, don't shout, dear. I didn't say I will come here every day; I said I wantto come here. 
SURENDRA : Let's not argue any more. Let's quickly do the shopping and go home. The children must be getting impatient. 
JANAKI : OK, here's the shopping list. We'll first buy toiletries and groceries and then go to the vegetable stall. 
SURENDRA : That's right. Let's go to the department store next door. 
SHOP ASSISTANT : What can I do for you, madam? 
JANAKI : We're new to this store and we don't know where things are. Can you tell us where the groceries are? And the toiletries? 
SHOP ASSISTANT : For the groceries turn right, madam, and then walk straight on until you come to the end of the corridor. And for the toiletries, just turn left and you walk right into them. 
JANAKI : Thanks. 
SURENDRA : I want these 15 items. Please make me the bill quickly. 
COUNTER CLERK : I'll take only a minute, sir. Here's the bill. 
JANAKI : Most of the vegetables I wanted to buy are stale. Some of them are even rotten. You should've thrown them away. 
COUNTER CLERK : Sorry, madam. In fact, yesterday the wholesale market was closed, and so we couldn't bring in fresh supplies. 
JANAKI : But that doesn't mean you should sell rotten vegetables. 
COUNTER CLERK : Sorry, madam. 
JANAKI : I won't come to this place again. 
SURENDRA : Not until next week! Bye!
Nah, itulah tadi beberapa Contoh Dialog / Percakapan Bahasa Inggris. Semoga bermanfaat
Read More

Rabu, 04 Juli 2012

Contoh percakapan/ dialog bahasa Indonesia

2 komentar
Contoh percakapan/ dialog bahasa Indonesia. Nah, dulu pada saat saya kelas 1 SMK, saya mendapatkan tugas dari guru bahasa Indonesia untuk mencari tugas tentang percakapan/dialog. Tak hanya itu dialog tersebut harus diubah menjadi bahasa yang komunikatif....!!! hah, tambah sulit sja tugasnya. tapi walaupun sulit tetap harus dikerjakan karena ini berhubungan dengan nilai. Baiklah kemarin saya mendengar teman-teman saya kesulitan untuk mencari dialog, namun disini saya akan memberikan beberapa contoh dialog yang siap diubah menjadi kalimat komunikatif,,,, ini dia
Pemuda 1 : Eh, ada bola. Siapa yang main nih?
Pemuda 3 : Arema sama Indonesia All Star.
Pemuda 1 : Weis, keren nih. Siapa aja yang main?
Pemuda 3 : Kalo All Star pemaninya bintang-bintang aja. Seru nih, fair play banget. Coba aja pas pertandingan biasa bisa kayak gini, aku bisa nonton terus ISL.
Pemuda 2 : Ha, siapa kiper all star tuh…?
Pemuda 3 : M. Haris
Pemuda 2 : Eh, kok mirip sama Markus ya….
Pemuda 1 : Itu emang Markus, tapi kok Haris, ya bukannya Horison…
Pemuda 3 : Kan nama aslinya M. Haris Nasution (nyambungin aja…)
Pemuda 1 : Hah, bukannya Markus itu kiper Arema ya…
Pemuda 2 : Iya, kok malah nggak membela timnya..
Pemuda 1 : Mungkin karna itu ya dia pake nama M. Haris
Pemuda 2 : Bisa jadi…
Pemuda 1,3 : (angguk-angguk)
Pemuda 2 : Dimana main nih? Istora ya…?
Pemuda 3 : Kayaknya di kandang Arema deh, soalnya Istora nggak kayak gitu bentuknya (macam udah pernah-pernah aja…)
Pemuda 1 : Wuih, penuh. Rame banget. Kalau Istora berapa kapasitasnya? 15.000 ya…?
Pemuda 2 : (terdiam…)
Pemuda 3 : (mikir lagi…) ya, ya… muat 15.000
Semua setuju.
Pemuda 1 : Eh, bukannya sekarang Markus main di persib ya…
Pemuda 2 : (bengong)
Pemuda 3 : Eh, iya. Padahal baru kemarin bikin postingan blog tentang Markus… Dulunya emang main di Arema (sambil tersapu-sapu malu…)
Pemuda 2 : (telat) ha ha ha
TRANSKRIP PERCAKAPAN
Keterangan:
S : Subyek
P : Pendamping
V : Anggota tim visitasi
Pm : Pembantu
1. Kamis, 11 September 2003
V1 : Selamat sore, kami dari Gloria, mau mengunjungi saudari Devi.
S : Oh, iya … silahkan masuk. Terima kasih lho mau datang ke sini.
V1 : Gimana kabarnya Dev ?
S : Oh, … baik-baik aja. Udah agak mendingan kok dibanding yang lalu.
V1 : Dev, kenalan, ini Esther, Irma, Deiby, dan ini Lina.
S : (Sambil tersenyum). Saya Devina, orang biasanya memanggil saya dengan Devi.
V2 : Devi biasanya ikut kebaktian berapa ?
S : Ikut kebaktian 2. biasanya saya datang bersama Cece dan Ce Cang.
P : Ce Devi udah berapa lama ikut kebaktian di Gloria ?
S : Mm …… sekitar 1 tahun setengah mungkin.
V3 : Belum ikut pelayanan ya ?
S : Iya, masih belum, pengennya sih ikut tapi masih mikir-mikir apa yang cocok. Apalagi saya sakit gini. Kata dokter sih, nggak boleh terlalu capek. Harus banyak istirahat.
V3 : Ce Devi udah berapa lama sakit ? Mungkin mau didoakan ?
S : Oh, makasih lho. Iya nih, saya sakit kanker. Kanker mulut rahim. Sekarang sih udah stadium III akhir. Ya … nggak beda sama stadium IV lah. Sakit kanker ini saya alami ketika masih berusia 30 tauhn, sekitar kurang lebih 2 tahun lalu. Saya beberapa hari lagi … eh, satu bulan lagi lah genap 32 tahun. Waktu saya divonis kena kanker, saya sempat nggak percaya lho, saya pergi ke dokter-dokter yang terkenal di Surabaya, kemudian saya pergi ke Singapura dan Australia untuk ngecek kebenarannya. Ternyata saya sangat terpukul, karena hasilnya positif bahwa saya mengidap kanker mulut rahim. Waktu itu saya lagi jalan sama Budi. Kita tuh, udah mau tunangan. Waktu Budi tahu, ia langsung beralasan bahwa ia mau ke luar negeri, jadi nggak bisa tunangan dulu. Saya sempat merasa tidak berarti dan waktu itu rasanya ingin mati saja. Untungnya Cece masih ngingetin saya untuk tetap bersyukur dengan keadaan saya. Cece bilang: “Kamu tuh, mestinya bersyukur karena tidak jadi bertunangan dengan Budi”.
V1 : Mm …… (sambil mengangguk).
P : Ce Devi ada yang ingin didoakan ?
S : …… Ada, saya ingin bisa sembuh dan bebas dari sakit saya. Saya juga ingin Tuhan kuatkan saya untuk hari-hari saya selanjutnya. Oh iya, ini Deiby, ini Esther, ini Lina, ini siapa ?
V3 : Irma.
S : Oh iya, sori lupa.
V1 : Ok, mungkin ada lagi pokok doa yang lain ?
S : Mmm ….. iya ! saya ingin pelayanan. Itu aja deh.
V1 : (Memimpin doa dan setelah selesai doa) Ok, kita udah cukup lama disini, udah 1 setengah jam lho. Kita mohon diri dulu, mau pulang.
S : Aduh, maaf merepotkan, makasih lho ya. Kapan-kapan ke sini lagi ya (sambil menepuk punggung P).
P : Ok deh, saya pasti datang. Mm …… mungkin minggu depan Ce, boleh ?
S : Oh, tentu saja. Sungguhan lho ya.
P : Ok-ok. Bye …… God Bles.
S : Bye-bye … (sambil melambaikan tangan).
2. Jumat, 19 September 2003
P : Selamat sore, Ce Devi ada ?
Pm : Oh, … Cece Devi lagi ke luar. Tadi titip pesan, kalo ada sing nyari, ngomong-o lagi keluar sama Cece Delya mbe arek-arek. Kata-e ke TP, mau blanja trus mau jalan-jalan. Blanja keperluan rumah tangga.
P : Ok deh kalo gitu, titip pesan aja ke Ce Devi, tadi Deiby ke sini. Besaok pagi Deiby mau ke sini. Makasih ya mbak.
Pm : Oh iya, … sama-sama Non.
3. Sabtu, 20 September 2003
P : Halo Ce Devi ! Gimana kabarnya ?
S : Wah, senang sekali kau mau datang. Sori lho, aku kemarin keluar.
P : Oh, nggak pa-pa kok. Lagi ngapain ?
S : Barusan selesai mandi. Eh, panggil Cik Dev aja deh, nggak usah Devi, kepanjangan.
P : Ok deh !
S : Seneng lho, kamu ke sini. Aku tuh seneng banget kalo ada yang datang, selain anggota keluarga githu. Rasanya diperhatiin banget lho. Kamu dari mana dan mau kemana ?
P : Dari rumah, dan mau ke sini (sambil tersenyum).
S : Mau minum apa ?
P : Nggak usah repot-repot. Nggak pa-pa kok.
S : (Meminta pembantu membuatkan minum). Jus jeruk nggak pa-pa ya.
P : Oh, makasih.
S : Kamu kuliah dimana ?
P : di UBAYA, jurusan psikologi. Sekarang udah semester 7.
S : wah, enak donk, udah mau selesai. Oh iya, nih ta’ kenalan ma Cece Delya (S memperkenalkan P dengan kakak perempuannya). Ce Delya nih mau ke kantor. Ini Cece no 1, anak ke dua. Aku semuanya 5 orang bersaudara. Yang pertama Ko Denny, Ce Delya, Aku, Desy trus Decky. Papa dah lama nggak ada. Mama skarang di Jakarta, ma Ko Denny. Deasy di Bali, dah married. Decky lagi di Amrik, ngambil S2.
P : Ci-cik nggak jalan-jalan ke Bali ? Ayik lho di Bali.
S : Iya nih, aku kadang mikir kalo aku tuh ngrepotin keluargaku. Aku dah nggak kerja, pake uang buat kemo aja, udah abis brapa. Belum lagi obat-obat yang lain. Kadang Ce Delya bilang sih, itu nggak masalah, nggak usah diperhatiin, yang penting aku sembuh. Aku tetep aja ngrasa ngrepotin.
P : Itu wajar kok Cik. Ci-cik dulu kerja dimana ?
S : Itu lho, kamu tahu pabrik kertas Tjiwi Kimia ?
P : Oh, yang kerjasama sama orang Taiwan. Tahu, Ci-cik kerja disitu ?
Udah lama tha ?
S : aku disana sekitar 2 tahunan. Senang lho mestine disana. Orang-orang sing disana ramah-ramah. Tapi, pas papa nggak ada, 1 tahun kemudian berhenti en bantu Cece ma Koko ngurusi perusahaan papa, dibidang tekstil. Sampe aku umur 30 trus kena kanker, aku nggak boleh kerja lagi. Katanya harus banyak istirahat. Padahal aku pengen sibuk supaya lupa sama kanker. Ya … mereka sayang aku, makanya dimanjain kayak gini. He he he (Subyek tertawa lepas) ……. Oh iya, kamu dah lama di Gloria ?
P : Sudah 6 tahun lebih. Mulai tahun 97 aku ke sini.
S : Lho, asli mana ? Oh … dari SMU dah disini ? SMU mana ?
P : Asli dari Tobelo, dekatnya Ternate. Iya, SMU di Petra.
S : Ow … jauh banget, disana banyak sea food ya ?
P : Iya, banyak sekali, murah lagi.
S : mm … jadi pengen makan. He he he. Iya ! sebelum aku lupa, aku tuh mau ngajak kamu ke gereja bareng. Bisa nggak ?
P : Oh, bisa-bisa, kapan ? Besok ?
S : Besok aku brangkat sama Cece. Minggu depan aja. Tanggal … tanggal … 28 kalo nggak salah.
P : Ok, boss. He he.
S : Aku tuh dah sering lihat kamu di gereja. Kamu soalnya sering pelayanan, makanya nggak asing.
P : wah, makasih lho. Jadi kayak orang terkenal aja.
S : Iya beneran kok. Makanya aku nggak canggung ngajak kamu ngomong-ngomong. Lagian kamu sering ngguyu. Lagian, kita kan saudara seiman, jadinya nggak canggung cerita berbagai macam hal.
P : Ok deh Cik, thanx minumnya, thanx waktunya, sori kalo dah ngrepotin Ci cik. Ok ? Aku pulang dulu ya, dah jam 11.00 soale. Minggu tanggal 28 lho ya ! Ta jemput jam 08.00.
S : Ok. Bye-bye …… Hati-hati di jalan. Makasih.
P : Makasih juga. Bye ……. (sambil melambaikan tangan).
4. Minggu, 28 September 2003
P : Pagi, Cik ! Pa khabar ?
S : Baik, kamu ?
P : Baik juga. Udah siap ?
S : Udah kok. Ayo brangkat. Aku tuh minta dijemput soalnya mobilku di bengkel. Trus aku biasanya bareng Ce Delya sekeluarga ke Jakarta. Makanya kami ta minta tolong njemput, supaya ada barengan-e. pa-pa ?
P : Mesti-ne sih, apa-apa tapi berhubung dah dimintai tolong ….. mm jadinya …. He he he. Kidding-kidding. Nggak pa-pa kok Cik.
S : Tadi kalo kamu bilang apa-apa, Aku pasti jawab semoga upahmu besar di surga. He he he.
P : Ci cik di rumah ngapain ae ?
S : Iya, kalo arek-arek nggak ada, Ce Delya ke kantor, Ce Cang k epabrik, aku biasanya masak-masak, bikin kue, baca-baca, nonton dud, kabel vision, tv, buat alas kaki dari benang wol itu lho. Kalo punya-e Ce Delya dah slesai, aku bikinin buat kamu sama Ellise, konco SMU-ku. Dia sekarang masih di Singapura.
P : Ok, ta tunggu. Dah nyampe nih.
S : Iya, parkir mana ya ?
P : Sini aja ya (smbil menunjuk parkir).
S : Boleh-boleh (sambil mengangguk).
P : Ci cik mau langsung masuk atau mau ke taoilet dulu ?
S : langsung masuk aja.
(setelah selesai kebaktian, beramah tamah dengan rekan jemaat)
S : Deb, ke rumah yuk, cerita-cerita trus makan.
P : wah, sorry cik, aku mesti rapat jam 11.00 piye?
S : Nggak apa, ayo kita pulang, nanti kamu telat rapat-e.
P : Baik boss. He he.
S : Pir, maksudku bu sopir, tolong ya, saya diantar pulang. He he.
P : Ok, bos. (sambil membungkuk). He he.
S : Thanx lho Deb, mau ta repotin antar jemput aku. Aku senang soale bisa ke gereja. Aku tuh pengen sungguh-sungguh bisa dekat sama Tuhan, karena Tuhan sudah ngasih berkat yang berlimpah. Saya dapat merasakannya. Tuhan itu baik banget ma Aku.
P : Aku juga merasakan yang sama. Kadang kita nggak tahu rencana Tuhan seperti apa, tapi Tuhan menjadikan itu indah pada waktunya.
S : Tul … ! Dah sampe nih. Kapan kamu main-main ke sini lagi ?
P : Mm …… Jumat deh. Jumat sore. Bisa ?
S : Bisa-bisa. Ok deh. Bye-bye. Thanx Deb.
P : Same-same bu Devi, saya pamit dulu, mau rapat.
S : Iya, monggo … ! Selamat meeting. Thanx. Hati-hati !
P : Bye-bye, CU.
5. Jumat, 3 Oktober 2003
P : Selamat sore, Cik Dev ada ?
Pm : Lagi mandi. Silahkan masuk.
P : Oh, iya, makasih mbak.
Pm : silahkan duduk dulu. Sebentar lagi selesai kok.
P : (ketika S keluar dari kamar). Halo, Cik ! gimaa kabarnya hari ini ?
S : Ya …… seperti biasa lah. Tapi skarang saya senang karena punya teman seperti kamu dan baru-baru ini teman SMU-ku menelpon-ku dan berjanji mau ke sini besok. Dia barusan pulang dari Singapura. Dia di Surabaya sini lama, sekitar 2 atau 3 bulan. Kalo ketemu, atau, kapanlah, kamu ta’ kenalno mbe dee.
P : (sambil menggangguk) Ci cik udah nggak ketemu ama dia berapa lama ?
S : Mm …… lama ….. eh, nggak, waktu aku ke Singapura berobat, ketemu dia kok. Dia tuh, disana senang mbikin kue. Makanya aku blajar bikin kue dari dia. Masakanne dee juga enak lho. Tapi puedes soro. Aku disana jadi ketularan dee senang masak sama bikin kue. Kamu senang masak nggak ? Ato bikin kue.
P : Oh …… senang. Aku ada banyak resep di rumah. Kapan-kapan ta’ bawa-no.
S : Iya, kapan-kapan masak bareng yuk ?
P : Iya-iya, kapan ya ?
S : Gini aja, pas kamu nganggur aja, kamu telpon aku. Aku khan nganggur terus. Nggak enak. Tapi aku tuh nggak bisa diam dan cuman duduk-duduk aja. Pasti aku nyari kegiatan ato aktivitas yang bisa bikin sibuk. Lha, kalo nggak gitu, pasti bosan. Kan nggak mungkin tiap hari di rumah trus nggak ngapa-ngapain …… Meskipun gini-gini, saya bahagia lho. Kadang aku kasihan pas lihat pengemis yang di lampu stop-an. Mereka pasti tidak bahagia karena mereka hidup, maksudku hidup-e mereka harus bergantung pada orang lain, tapi aku masih dapat merasakan kebahagiaan …… sungguhan lho.
P : Kebahagiaan itu, menurut Ci cik apa ?
S : Ya …… jkebahagiaan …. Mm …… hidup yang berjalan dengan sendirinya, terus menerus, tanpa kita sadari, tapi didalamnya kita telah melakukan sesuatu yang bermakna, seperti misalnya membuat orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita merasa bangga terhadap kita, juga kita merasa nyaman dalam menjalankan hidup sehari-hari, mm …… itulah bahagia.
Dulunya aku pengen mati aja. Sempat kepikiran bunuh diri lho ! Jangan bilang siapa-siapa ya (P mengangguk). Waktu itu karena vonis kanker mulut rahim trus si Budi, pacar-e Ci cik, langsung ngasih alasan katanya dia mau ke luar negeri, padahal waktu itu udah mau tunangan. Ya ….. beruntung sih, nggak jadi married sama Budi. Tuhan baik banget. Bersyukur banget, trus cce juga gitu, baik banget, ndukung aku, sabar trus pengertian. Makanya aku bahagia, ngga jadi mati.
P : Iya, bersyukur Cik.
S : Iya, dokter bilang sih tunggu mujizat kalo mau sembuh. Skarang, kemo-no jalan terus tapi rasanya dokter dah bilang ke Cece kalo aki diseneng-senengno aja, tinggal tunggu waktu. Cece tetep ngotot minta aku di Kemo. Padahal kemo tuh suakit banget. Aku sampe jadi kurus gini, rambutku juga rontok. Ini nih pake ramput palsu. He he he. Biar keliatan tetep cantik. Ce ile … !
Aku banyak berdoa, supaya bisa sembuh, karena waktu itu Tuhan nggak ngijinin aku mati, waktu aku punya pikiran bunuh diri itu.
P : iya Cik, seberapa besar beratnya cobaan itu, Tuhan nggak bakal nyobain kita melampaui kekuatan kita. Ngomong-ngomong, Ci cik tadi, maksudku pernah ingin bunuh diri, pandangan Ci cik tentang kematian tuh seperti apa ?
S : Kematian ? Mm ….. iya-ya ?! Dulunya aku tuh pas masih Kristen KTP, tahu kan ? cuman di KTP aja ada tullis agama Kristen, tapi nggak pernah ke gereja. Budi beragama Katholik. Waktu itu aku ngganggap diriku sangat nggak berarti, kalo memang aku ngidap kanker. Mendingan mati aja, dari pada aku sebagai wanita tapi nggak punya rahim. Rahimku dah diangkat, tapi kankernya masih menjalar. Waktu itu, aku pikirnya dengan mati, segala sesuatu pasti berakhir …. Akhir-e aku sadar, kematian tuh bukan segala-galanya. Aku masih diberikan oleh Tuhan. Kalo memang aku sudah ditentukan mati karena kanker, ya …. Aku terima, tapi selama masih ada usaha untuk sembuh, aku pasti jalanin. Aneh ya …. Waktu itu aku pengen mati. Orang-orang yang biasanya divonis kanker, takut mati.
P : Trus, menurut Ci cik skarang, kematian tuh seperti apa ?
S : Oh iya, … kematian … ya merupakan alur yang harus di … dilewati, dilalui oleh tiap manusia. Karena-nya hidup ini harus diisi dengan sesuatu yang bermakna. Hidup kan hanya sekali dan kita nggak tahu kapan kita akan mati.
Aku yakin, kalo hidup diisi dengan sesuatu yang bermakna maka selama hidup aku pasti bahagia, juga setelah mati, aku pasti bahagia karena masuk dalam kerajaan Allah.
Makanya aku tuh sebener-e pengen pelayanan. Di gereja kan ada singer, aku pengen melayani melalui singer itu. Gimana ? Kamu bisa tolong sampein ke hamba Tuhan di gereja ?
P : Ok-ok, nanti ta’ sampein sekalian.
S : Oh, …… itu, yang jadi penyambut itu lho.
P : Oh, penyambutan ? Kebaktian berapa ?
S : Kebaktian II aja. Aku biasanya ikut kebaktian II soale.
P : Ok-ok, aku sampein ke Ko Philip aja. Tahu khan ?
S : Oh …. Pak Philip yang penginjil itu ya ?
P : Yup !
S : Kamu kenal ?
P : Iya, aku dari remaja jadi anak bimbingnya dia. Dia kan megang komisi remaja, pemuda sama pemuda dewasa. Ci cik ikut pemuda dewasa aja, biasanya mereka setiap Jumat, tapi cuman sebulan sekali, tiap Jumat minggu ke 3.
S : Mm …… tapi nggak ada yang kenal, kamu ?
P : Aku ? ya …… aku sih masih ikut pemuda. Kalo pemuda dewasa tuh 25 tahun ke atas.
S : Oh gitu ? Iya deh, ntar aku ngajak Cece. Dia pasti mau.
P : Cik, nggak usah, nggak pa-pa. soal-e aku mesti ke rumah temen. Aku dah janji mau nerangin dia materi kuliah yang dia kurang paham.
S : Oh, gitu …… Iya deh.
P : Aku mungkin 2 minggu lagi baru ke sini, soalnya mau UNTUK, trus mau nyelesaiin tugas kuliah.
S : (tersenyum) Ok deh. Selamat ngerjakan tugas, moga ujianmu sukses ya …. Ta’ dukung dalam doa.
P : Thanx lho, Cik ?
S : Oh iya kapan ya ta’ kenal-no sama Ellise ?
P : Terswerah Ci sik deh, kapan Ok ? Bye-bye…….
S : Bye …… Hati-hati lho ya.
6. Jumat, 17 Oktober 2003
P : Hallo ….
S : Hallo, Deb ! Gi ngapain ?
P : Lagi di
S : Ini lho, aku tuh mau ngundang kamu. Minggu besok, aku ulang tahun. Di Grand Ocean.
P : Minggu tanggal 19 ?
S : Iya … Bisa khan ?
P : Jam piro Cik ?
S : Jam 6 sore. Bisa ?
P : Oh … bisa-bisa.
S : gimana ujianmu ? Sukses ?
P : Lumayan ….
S : Lumayan baik, ato … ?
P : Lumayan baik kok.
S : Ah, …. Merendah kamu. pasti sukses toh !
P : Amien.
S : Besok nggak ada ujian ?
P : Ada, jam 1 siang. Napa Cik ?
S : Nanti sore mau ngajak kamu pesan tempat di Grand Ocean. Tugas-tugasmu dah selesai ?
P : Tinggal dikit kok. Nggak pa-pa.
S : Ok deh. Nanti sore kamu ta’ jemput ya. Lewat sampingnya Tops HR itu kan ?
P : Yup. Ok deh … Eh, sore jam berapa ?
S : Jam 5 aja. Ok ? Bye-bye !
P : Bye !
(Sore itu, S menjemput P dan sepanjang perjalanan bercerita mengenai gereja dan P menunjukkan kotal obat “Daun Teratai” yang biasanya dikonsumsi penderita kanker).
7. Minggu, 19 Oktober 2003
P : Happy Birthday Cik (sambil mencium pipi kanan-kiri S dan memberikan kado)
S : Wah, makasih …. ! Sini, ta’ kenalan ma temen-temen trus sama keluarga-ku (P diperkenalkan dengan teman dan keluarga S. S memperkenalkan P sebagai mahasiswa Psikologi UBAYA, teman gereja).

lalu ini antara si gayus and milana and dani
Milana : PING!!!
Milana : Assalamu'alaikum...
Milana : Mas Denny apa kabar? Semoga Mas Denny sekeluarga senantiasa dalam keadaan sehat dan slalu diselimuti Berkah Allah SWT terutama di Bulan Ramadhan yg penuh berkah ini...
Milana : Mas... Mohon bantuan Mas Denny sesuai kapasitas dan kemapuan Mas Denny karena abang telah jujur dan kooperatif selama ini... Dia telah mengungkap semua yg dia ketahui mohon ini dihargai karena dengan dia ungkap semua malah semakin banyak pasal yg menjeratnya. sementara saya merasakan sulitnya hidup tanpa dia dengan mengurus anak2 kami yg masih kecil2 Sidang perdana tgl 8 September Rabu ini..Atas perhatian Mas Denny saya ucapkan banyak2 terimakasih.... wassalam....
Denny Indrayana : Semoga apapun hasilnya yg terbaik. Selamat hari raya
Milana : Iya Mas Trimakasih banyak. Met Idul Fitri juga. Mohon maaf Lahir Batin. Salam buat Bunda Os... Trims...

26 Oktober 2010

Milana : Assalamu'alaikum Warahmatullohi wabarokatuh...bismillahirobilalamin alhamdulillahirobilalamin semoga Mas Denni dan Bunda Os jadi haji yang mabrur dan selamat hingga sampai di tanah air kembali
Milana  : Ralat: bismilahirohmanirohim.... Hehehe...:)
Denny Indrayana : Mbak saya di Madinah. Maaf bagaimana ceritanya soal Gayus ke luar rutan. bisa sharing info?
Milana : Saya juga ga ngerti
Denny Indrayana : Kan sempat ke kelapa gading ... :)
Milana : Maaf mas itu fitnah
Denny Indrayana : Ok mbak. salam dari madinah
Milana : Iya mas semoga jadi haji mabrur salam buat Bunda Os:)
Denny Indrayana : Wah fitnah? Gayus ngaku pulang ke rumah mbak... :)
Denny Indrayana : Bagaimana ini...?
Milana : Jika mas ada di posisi saya harus bagaimana. saya mohon dengan segala hormat mas. saya ini cuma seorang istri dan seorang ibu 3 anak yg masih kecil dan jauh dari suami dan orang tua... Hanya karena Allah saya masih bisa bangkit dan berdiri..
Denny Indrayana : Bilang saja apa adanya mbak. Insyaallah jujur membantu.
Denny Indrayana : Kemarin saya tanya apakh gayus ke kelapa gading. Mbak bilang fitnah.
Denny Indrayana : Ternyata gayus bilang memang pulang ke kelapa gading.
Denny Indrayana : Mbak ingin di mengerti? mari mulai dengan sama2 jujur dan menolak rezeki hasil korupsi.
Denny Indrayana : Membesarkan anak2 dan keluarga dari uang haram sama saja membesarkan mereka dengan memakan daging haram...
Denny Indrayana : Mbak rani ingin terus membesarkan dua buah hati yg tak berdosa itu dengan makanan2 haram? Pasti tidak... Saya yakin tidak...
Milana : Tiga buah hati
Denny Indrayana : Maka bantu saya. saling bantu dengan mengungkapkan apa adanya
Denny Indrayana : Yap maksud saya tiga... :)
Milana : mereka makan dari gaji saya. enak saja mas nuduh anak saya makan makanan haram
Denny Indrayana : Mbak gayus korupso
Denny Indrayana : Itu yg saya maksud
Denny Indrayana : Tidak perlu kita perdebatkan
Milana : Semua belum terbukti. tetap ada azas praduga tak bersalah. saya memang tidak perlu berdebat dengan mas
Denny Indrayana : Dan mbak serta anak2 pernah merasakannya. Itu yg saya maksud
Denny Indrayana : Tidak mengakuinya. membantahnya. tidak membantu apa2...
Milana : Mas juga tidak membantu apa2
Denny Indrayana : Gayus jelas2 korupsi! Jangan pernah membantah fakta itu!
Denny Indrayana : mbak saya membujuk dia pulang. meminta dia menyanpaikan apa adanya. hadir di persidangan gayus menyampaikan dia tidak dikorbankan. Itu telah saya lakukan
Denny Indrayana : Kalau mbak minta dia bebas itu tidak mungkin. Gayus: koruptor. Harus dihukum
Milana : Tidak perlu menekan saya seperti ini. saya sdh cukup tertekan
Denny Indrayana : Menolak hukuman. minta dipahami . berbohong tidak membantu apa2...
Milana : Trimakasih banyak atas jasa2 mas. Allah Al Bashiir..
Denny Indrayana : Saya tidak menekan. Saya hanya meminta mbak berkata apa adanya. Berkata jujur. Mengakui fakta. Tidak membantahnya...
Denny Indrayana : Mengakui ada korupsi dan jujur adalah perbuatan baik yg seharusnya. Kenapa saya tidak boleh menganjurkannya?
Denny Indrayana : Tidak ada gunanya say dari Madinah berbagi waktu ibadah ini kalau justru bukan karena keinginan membantu mbak dan keluarga
Milana : ‎​‎​‎​☺kÎΨ:D ‎​‎​☂hαñk Ψσù☺
Denny Indrayana : Saya justru ingin tulus membantu mbak dan gayus yang saya tahu punya dasar insan2 yang baik...
Denny Indrayana : Buktinya gayus mau pulang. mau sampaikan info. mau dibela buyung...
Denny Indrayana : Karenanya saya terus sampaikan ke media jangan gayus dikorbankan. Usut tuntas...
Denny Indrayana : Tapi itu artinya mbak dan gayus harus terus jujur ... Pasti berat...
Denny Indrayana : Saya pun ditekan kiri-kanan... Menghadapi mafia. ancaman macam2 ...
Denny Indrayana : Tidak sberat gayus dan mbak di penjara tapi saya juga hadapi banyak mafia
Denny Indrayana : Insyaallah saya hadapi terus. Maju terus...
Denny Indrayana : Bismillah allah beserta saya
Denny Indrayana : Jadi yg saya minta dari mbak... Ayo maju terus. Akui ada korupsi. Jujur. Allah pasti membantu...
Denny Indrayana : Apa yg saya sampaikan mungkin tidak enak dibaca tapi itulah yg harus saya sampaikan
Denny Indrayana : Saya tidak bisa memberikan janji2 atau puja-puji yg bohong...
Denny Indrayana : Saya akan sampaikan apa adanya... Karena saya ingin membantu mbak, gayus dan anak2...
Denny Indrayana : Terserah mbak mau dibantu atau tidak... Karena cara saya membantu memang berat  tidak ringan berat: berkata jujur dan bongkar semuanya....
Denny Indrayana : Mulai dengan jujur...jujur...jujur... Gayus memang pulang  dan itu bukan fitnah. Jujur... :)
Denny Indrayana : Ke Bali? Mbak mestinya tahu. wallahu'alam bisshowab
Milana : :)
Denny Indrayana : Mbak tahu kenapa gayus mau pulang?
Denny Indrayana : Dari singapur...
Milana : Ya
Denny Indrayana : Saya bilang: tutup lembaran hidup lama. Buka yg baru.
Denny Indrayana : Kamu akan dikenang sebagi orang yg tobat dan menyesal. Ayo sama2 bongkar... Tuntas...
Denny Indrayana : Keluargamu. anak2mu akan mengingat ayahnya sebagai pemberani . bukan sebagai koruptor
Denny Indrayana : Dia sayang betul anak2nya. Itu kelihatannya yg menyebabkan gayus memantapkan hati untuk pulang
Denny Indrayana : Klau sekarang kita mundur lagi... Tidak jujur lagi ... Sia2 semua yg kemrin kita upayakan...
Denny Indrayana : Anak2 yg tak berdosa itu akan kehilangan ayah mereka yg baik dan pemberani..
Denny Indrayana : Please mbak...
Denny Indrayana : Belum terlambat. sampaikan saja apa adanya...
Denny Indrayana : Saya doakan dari sini. Di tempat yg ijabah ini... Dengan kejujuran yg mbak sampaikan ... Keluarga mbak akan mendapatkan hidayah dan perlindungannya...
Denny Indrayana : Caranya mudah... Sampaikan saja apa adanya... Semuanya... Allah akan menolong... Pasti... Allah tak mungkin menolong kebohongan... Allah pasti menolong kejujuran....
Denny Indrayana : Tolong mbak... Pleaseee ceritakan apa yg terjadi? Gayus ke Bali? Bertemu siapa? Betulkah dengan Ical?
Milana : Di mata anak2 Gayus adalah Bapak yg baik. dan dia suami yang baik. sangat baik  dan akan tetap begitu imagenya... Karena memang itu dia apa adanya. Dia sdh jujur sejujurnya walau kadang kejujurannya dimanfaatkan banyak pihak dan membuatnya terjerat setumpuk pasal dan ancaman hukuman 20th pjr. kami yang menghadapi semuanya
Denny Indrayana : Ancaman itu konsekuensi perbuatannya Mbak... Tidak bis dihindari...
Denny Indrayana : Nanti penjara itu menjadi sia2 kalau kejahatan sebenarnya tidak terbongkar
Denny Indrayana : Mbak bisa bilang gayus jujur di mata keluarga dan anak2 tapi mbak tidak bisa membantah gayus tetap tidak jujur sebagai koruptor. Dan mbak tidak akan bisa menutup fakta itu dari anak2... Pada saatnya mereka akan paham dan tahu
Denny Indrayana : Pintu tobatnya hanya satu. mengatakan apa adanya... Terus berjuang membongkar kejahatan. Jujur mengungkap semuanya...
Denny Indrayana : Tidak lagi berbohong...
Denny Indrayana : Rasul berkata: satu kebohongan akan melahirkan kebohongan2 lain untuk menutupinya....
Milana : Iya mas udah tenang aja nanti juga ada waktunya
Denny Indrayana : Saya heran. mbak bisa tenang dalam kebohongan... Dan berkata ada waktunya...
Denny Indrayana : Berkata jujur itu perlu disegerakan... Menutup kebohongan itu maksiat
Denny Indrayana : Allah akan menolong kejujuran dan melaknat kebohonhan!
Denny Indrayana : Maaf mbak...
Denny Indrayana : Tapi korupsi itu bermula dari kebohongan...
Milana : Karena saya kami bukan siapa2 hanya kami yg dituntut untuk selalu jujur..jujur..jujur... Berapa koruptor di negara ini. apa semua mendapat tekanan seperti ini?
Denny Indrayana : Kalau mbak tetap bertahan dalam kebohongan berarti mbak menutup jalan pertolongan allah
Milana : Saya tidak ada hubungannya dengan korupsi...
Denny Indrayana : Mbak aneh. saya minta berkata jujur dianggap salah
Denny Indrayana : mbak tidak melakukan korupsi. Tapi mbak menikmati hasil korupsi. Maaf  itu fakta... Dan saya sampaikan walaupun sakit... Karena saya tidak mau bohong...
Milana : Sekali lagi soal gayus korupsi itu juga belum terbukti. tetap berpegang pada azas praduga tak bersalah. itu hak setiap warga negara bukan?
Denny Indrayana : Jangan bicara koruptor yg lain... Berbuat baiklah untuk diri sendiri
Denny Indrayana : Mbak stop bicara teori hukum di hadpan saya!
Denny Indrayana : Azas praduga bersalah iya.
Milana : Tak ada manusia yg luput dari dosa. bukan tugas kita untuk menghakiminya
Denny Indrayana : Gayus jelas2 koruptor!
Denny Indrayana : Dia sudah mengakuinya
Denny Indrayana :  Jangan dibantah lagi dengan teori2 hukum
Denny Indrayana : Semua terserah kepada mbak
Denny Indrayana : Saya hanya ingin membantu
Denny Indrayana : Jika memang uluran saya untuk membantu
Denny Indrayana : Untuk meminta jujur dianggap salah...
Denny Indrayana : Baik saya pamit...
Denny Indrayana : Mbak silahkan terus berbohong...
Milana : Saya tidak pernah menyalahkan mas..
Denny Indrayana : Silahkan...
Denny Indrayana : Silahkan....
Denny Indrayana : Saya tidak akan perduli lagi
Denny Indrayana : Tidak ada gunanya saya mengajak kepada kebaikan pada kejujuran
Milana : Saya capek pusing
Denny Indrayana : Tidak ada gunanya say kasihan pada mbak dan anak2...
Denny Indrayana : mbak sendiri tidak mau dibantu
Milana : Saya hargai. saya akan mengatakan yg sebenarnya
Denny Indrayana : Allah hanya membantu kejujuran...
Denny Indrayana : Tapi sudahlah...
Denny Indrayana : Lupakan...
Denny Indrayana : Anggap saja saya tidak pernah memintanya
Denny Indrayana : Silahkan terus hindari kejujuran...
Denny Indrayana : Itu pilihan mbak sendiri...
Milana : Saya akan mengatakan yg sebenarnya... Kebenaran hanya saya dan Allah yg tahu... Saya akan mengatakan yg sebenarnya pada waktunya..:)
Denny Indrayana : Semoga saat itu laknat allah tidak datang...
Milana : ‎​آمِيÙ'Ù†Ù'... ÙŠÙŽ رَ بÙ'ÙŽÙ"Ù' عَÙ"َمِيÙ'Ù†Ù'
Denny Indrayana : Anda sedang bermain-main dengan kesabaran sang pencipta...
Milana : Selamat berjuang:)
Denny Indrayana : Baik mbak... saya pamit. Mbak tidak akan saya ganggu2 lagi... Silahkan jalan sendiri...
Denny Indrayana : Silahkan ambil keputusan sendiri
Denny Indrayana : Anda sendirian... Saya yakin. allah pun enggan dengan berdekat dengan orang yg masih menunda-nunda menyampaikan kejujuran
Denny Indrayana : Tapi sudahlah... Itu sudah pilihan anda... Menjauhkan diri dengan sadar dari ridho-Nya... Masya allah...
Milana : Trimakasih sdh bnyk diingatkan. soal kedekatan saya dengan Allah bukan hak mas untuk menjudgenya.... Saya mungkin seperti yg dikatakan mas menikmati rizki haram dsb... Dan mas sgt benci dengan seorang seperti saya ini. tapi hanya Allah Yang Maha Tahu tentang kedekatan saya dengan Dia..
Milana : ‎​☆ †h♌nk γ☺u ☆
Denny Indrayana : Baguslah kalau mbak merasa dekat. meski tetap dengan juga menutupi kejujuran!
Denny Indrayana :Hebat betul Tuhan mbak. yg mau tetap dekat dengan orang yg enggan jujur... Allah memang maha penyayang...
Milana : Tidak perlu menekan saya seperti ini. saya sdh cukup tertekan
Denny Indrayana : Maaf Mbak. maafkan saya...
Denny Indrayana : Saya justru ingin membantu mengurangi beban mbak...
Denny Indrayana : Yakinlah. dengan berkata jujur sgera. apa adanya. rasa tertekan mbak akan berkurang jauh...
Denny Indrayana : Mbak merasa tertekan. Berat. karena menutupi kebohongan ...
Denny Indrayana : Saya berharap Mbak cept ringan cepat mendapat hidayahnya... Segera berkata sebenarnya ... Amin
Milana : Sama2 Mas... Maafkan saya... Trimakasih doanya... Semoga sukses selalu Mas Denny:) Barakoulloh
Milana : Jazakumulloh...
Denny Indrayana : Saya tetap tunggu kejujuran mbak. karena hanya itu obatnya sekarang

11 November 2010
Milana : ‎​آمِيÙ'Ù†Ù'... ÙŠÙŽ رَ بÙ'ÙŽÙ"Ù' عَÙ"َمِيÙ'Ù†Ù'
Denny Indrayana : Tim satgas sudah lihat foto2 bali. termasuk yg tidak pake kacamata. Semua ciri menunjukkan itu memang Gayus... :)
Denny Indrayana : Mbak Rani. hari ini ibadah haji saya mulai memasuki intinya dengan berangkat tarwiyah di Mina dan besok wukuf di arafah. Pada kesempatan yang penting ini. saya memohon sangat dibukakan pintu maaf atas segala tutur kata sikap perbuatan salah dan khilaf yang telah saya lakukan. Mohon dimaafkan dan diikhlaskan semuanya agar perjalanan saya menuju haji yang mabrur semakin terbuka. Terimakasih. salam takzim

17 November 2010
Milana : ‎​آمِيÙ'Ù†Ù'... ÙŠÙŽ رَ بÙ'ÙŽÙ"Ù' عَÙ"َمِيÙ'Ù†Ù'
Milana : Selamat hari raya Idhul adha 1430H...maaf lahir bathin.
Denny Indrayana : Fotonya bagus sekali mbak... Yg ketiga cewek toh...
Denny Indrayana : :)

20 November 2010
Milana :  Yup
Denny Indrayana : Lucu. Selamat!
Milana : :)

5 Januari 2011
Denny Indrayana : Mbak...maafkan saya mengusik. Allah akan mengungkap kebenaran. Mbak Rani dan "sony" dng air asia ke singapuran
dan kembali meskipun pada jam atau hari yg berbeda... Semua akan terungkap Mbak ... Sampai kapan Mbak akan bertahan ... Ayo kita jujur saja. insya allah Tuhan akan meridloi...

6 Januari 2011
Denny Indrayana : Sudah mulai muncul rani harusnya jadi tersangka juga ...
Tanpa tanggal

Milana : Mas Denny:)
Denny Indrayana : Apa kabar?
Milana : Alhamdulillah Baik. Mas Denny lagi sibuk2nya YÂ
Denny Indrayana : Anak2 bagaimana? Gayus bagaimana?
Milana : Alhmdlh anak2 baik2 saja... Gayus sehat:). Dia cuma takut hakim sama jaksa dendam sama dia terus dijatuhi hukuman seberat2nya :(
Milana : Dia juga khawatir krn para penyidik itu kan teman2nya haposan juga yg ga tertutup kemungkinan 'pernah terima' dari haposan juga...
Denny Indrayana : Insyaallah yg terbaik. Kita perjuangkan terus. Tuhan beserta orang yg mau berbuat benar.
Milana : Mas Denny saya minta tolong. tolong perhatiin gayus. jangan sampe jadi bulan2an penegak hukum. sebenernya kan dia juga korban mafia hukum khususnya haposan:(
Milana : Iya Mas Denny. Amiiinnn YRA....
Denny Indrayana : Ingat. bahkan pertemuan saya dengan gayus di lucky plaza adalah campur tangan tuhan. Meski banyak yg tidak percaya... Kalau ndak salah Gayus waktu itu telp Rani dan memberitahukan pertemua saya Mas Otta dan Gayus di Lucky Plaza yg kebetulan itu ... :) tuhan tidak akan tinggal diam jika kita mau berbuat benar
Milana : Iya Mas Denny. saya sangat yakin akan hal itu... Alhamdulillah Gayus sekarang rajin sholat 5 waktu dan sholat tahajud...:)
Milana : Semua ada hikmahnya...
Milana : Trimakasih banyak Mas Denny..:)
Denny Indrayana : Pasti. saya sampai sekarang masih sering ditanya. "apa iya pertemuan gayus tidak sengaja?". Banyak yg tidak percaya.
Denny Indrayana : Sulit menjelaskannya ...
Milana :$ d
Milana : Maaf tadi kepencet sama anak saya.... Sambil momong soalnya
Milana : Iya memang pertemuan itu luar biasa...
Milana : Wqr
Denny Indrayana : Apa komentar gayus tentang pertemuan kebetulan yg luar biasa itu?
Denny Indrayana : Benarkah waktu itu dia mau beli makan buat rani dan anak2? Kok ke lucky plaza ya? Hehehe
Milana : Gayus bilang ini mungkin dipertemukan Allah... Memang benar waktu itu mau cari makan buat saya... Iya ke lucky plaza maklum org indo kemana2.   carinya masakan padang juga hehehe:)
Milana : Mav Yªªªª Mas... Sering kepencet soalnya sambil direbut si baby:p
Milana : Salam buat Keluarga Mas. trimakasih banyakk... :)
Denny Indrayana : Masalah pertemuan kebetulan dengan Gayus ini membuat saya sering ditanya-tanya. Bolehkah Rani cerita bagaimana versi Gayusnya? Apakah dia juga anggap itu tuntutan Tuhan? Membacakah Gayus kronologis yg kami buat waktu itu? Apa komentar gayus dst.nya. Tambahan info dari Mbak Rani akan menguatkan bahwa memang bener pertemuan satgas dan gayus di lucky plaza kebetulan... Bisa membantu cerita seingat mbak rani? Tentu yg didengar dari gayus ...
Milana : Iya kami sempat membaca kronologis yg Mas Denny buat dan memang benar tepat begitu apa adanya...
Milana : Memang akhir2 ini rekamannya sering diputar di TV. aku juga heran dan bertanya2. ternyata ada yg merekam...
Denny Indrayana : Iya. Saya juga ndak sadar direkam polisi. Yg di kamar hotel itu kan pasti polisi. :-)
Denny Indrayana : Gayus dan Rani baca kronologis dimana? Yg media online ya? Media apa?
Milana : Iyaa... Pasti polisi yaa:)
Milana : Wkt itu baca di detik..
Milana : Detik.com
Nah, itulah tadi Contoh percakapan/ dialog bahasa Indonesia. Semoga Bemanfaat...
Read More